Beberapa
orang mengatakan bahwa jenazah Majnun tergeletak di makam Laila selam
sebulan, yang lain mengatakan setahun. beberapa dari mereka yang telah
melihatnya disana bersumpah bahwa ia tidak mati melainkan tidur belaka,
karena hewan-hewan masih setia menjaganya, seperti seseorang yang tengah
menjaga bayi yang sedang tidur. orang-orang bahkan tidak percaya bahwa
Mjnun tidak akan bangkit kembali.
karena
takut kepada hewan-hewan yang berkerumun di sekitar makam Laila,
orang-orang tidak berani mendekat. dari jauh mereka akan melihat sambil
menunjuk, lalu berkat, "orang gila itu masih tertidur di makam
kekasihnya.". .
dan
begitu juga dalam kematian, sama seperti ketika ia masih hidup, Majnun
ditinggalkan sendiri. bahkan burung-burung nasar yang melayang
berputar-putar di atas makam itu tidak mau menhghampirinya.
perlahan-lahan jenazahnya berubah menjadi debu dan kembali menjadi
tanah, tidak meninggalkan apa pun selain beberapa bingkah tulang. baru
setelah itu hewan-hewannya meninggalkan tuan mereka. satu demi satu
mereka kembali ke dalam belantara, meninggalkan tuan mereka di belakang.
setelah
hewan-hewan itu pergi, orang-orang mulai berani mendatangi makam itu.
anggota dari kedu kabilah-kabilah Laila dan Majnun datang untuk
bersimpuh dan menangis pada makam dimana orang-orangkesayangan mereka
terbaring. hanya dalam kematian Liala dan Majnun diizinkan untuk
bersanding. sebuah nisan dibuat, dan di atasnya ditatah kata-kata
berikut :
"sepasang
kekasih terbaring dalam kesunyian, disandingkan di dalam rahim gelap
kematian. sejati dalam cinta, setia dalam penantian, satu hati, satu
jiwa, di dalam surga keabadian. . .^LAILA MAJNUN CINTA ABADI SANG
PENCINTA DAN KEKASIH^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar